Foto colase sebelum dan sesudah direvitalisasi.
Jakarta, ontimenusantara.com – pedagang pasar lokasi binaan atau Lokbin Rusun Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat sambut baik atas direvitalisasinya pasar tersebut.
Pasalnya para pedagang sangat berterima kasih kepada Pemda DKI Jakarta, Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Kadis PPKUKM), Elisabeth Ratu Rante Allo, Suku Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi Usaha Kecil dan Menengah (Sudin PPKUKM) Jakarta Barat, Iqbal Idham Ramid dan ketua paguyuban pasar Lokbin Rawa Buaya, Sutrisno.
Dengan direvitalisasi pasar Lokbin tersebut, para pedagang berharap ada Eskalasi transaksi jual beli. Secara geografis lokasinya yang strategis depan pintu keluar masuk Tol lingkar luar Rawa Buaya.
Salah seorang pedagang sayur, menuturkan kepada media, ” Dengan
dibangunnya pasar ini, kami para pedagang berharap ada peningkatan jual beli. Tentunya ada data tarik buat para pengunjung dengan kondisi pasar yang sekarang ini lebih bagus, “tuturnya.
Tak jauh berbeda, Ketua Paguyuban Pedagang Pasar Lokbin Rusun Rawa Buaya, Sutrisno mengatakan,
” Apa yang disampaikan para pedagang itu bagian dari merefleksikan atas dibangunnya pasar ini, karena memang sejak lama memang kondisinya kurang memadai. Apalagi kalau musim hujan itu terlihat lebih semrawut karena harus pasang tenda kanan kirinya supaya tidak kehujanan, “ungkapnya dikantornya.
Sutrisno juga berharap dengan kondisi pasar yang lebih baik ini, tentunya kami harap pengunjung pasar bertambah dengan begitu eskalasi transaksi jual beli meningkat.
“Di sini tersedia berbagai jenis sayuran, daging, ikan, buah-buahan dan juga tersedia rempah-rempah lainnya yang benar-benar masih fresh,” Imbuhnya.
Sutrisno juga mengimbau agar para pedagang menjaga kebersihan disetiap lapaknya supaya tidak terlihat kumuh. Pasar ini bagian dari pertumbuhan ekonomi lokal yang menunjang perekonomian secara nasional,”tegas Ketua paguyuban pasar Lokbin Rawa Buaya, Cengkareng, Jakarta Barat.

Situasi pasar pada malam hari usai direvitalisasi.
(Iwan HT.)